KOTABARI – Bertempat di Makodim 1004/Kotabaru Plh. Kasdim 1004/Kotabaru Kapten Arh Eko Nugroho, menjadi Inspektur Upacara tujuh belasan yang diikuti oleh Prajurit dan PNS Kodim 1004/Kotabaru. Selasa, (17/1/23).
Pada kesempatan ini Kasdim 1004/Kotabaru membacakan amanat Panglima TNI Laksamana Yudo Margono.S.E., M.M mengatakan bahwa tantangan yang dihadapi bangsa saat ini sangatlah beragam dan komplek. Pandemi Covid-19 masih menyisakan permasalahan berupa krisis ekonomi dan inflasi di tengah masyarakat. Kondisi tersebut semakin diperburuk dengan perang antara Rusia dan Ukraina serta ketegangan di kawasan Asia Timur turut melemahkan kondisi ekonomi global. Di sebagian wilayah NKRI, gangguan dari kelompok sparatis teroris masih terus mengusik keamanan dan ketenangan masyarakat. Dan yang terakhir kita akan dihadapkan dengan tantangan penyelenggaraan pesta demokrasi berupa pemilu dan pilkada serentak pada tahun 2024.”
" Menyikapi beragam kondisi dan tantangan yang dihadapi bangsa tersebut, TNI sebagai alat utama pertahanan negara harus terus hadir untuk berperan aktif sesuai dengan fungsi dan tugas pokok TNI yang telah diamanatkan oleh Undang-Undang. Sebagai garda terdepan dan benteng terakhir NKRI, TNI harus mampu membantu mengatasi kesulitan dan permasalahan yang dihadapi bangsa. Sesuai fisi saya sebgai Panglima TNI, TNI harus mampu menjadi Patriot, yakni prajurit TNI profesional, modern dan tangguh. TNI kuat, rakyat bermartabat.” Lanjutnya.
Untuk mewujudkan visi tersebut, saya akan memberikan penekanan berupa perintah harian kepada seluruh Perwira, Bintara, Tamtama, dan Pegawai Negeri Sipil TNI sebagai pedoman dalam berdinas dan bertugas sehari-hari sebagai berikut.
Pertama, pengabdian kalian kepada NKRI harus tulus ikhlas dilandasi keimanan dan ketakwaan kepada Tuhan Yang Maha Esa, serta teguh berpedoman pada Pancasila, Undang-Undang Dasar 1945, Sapta Marga, Sumpah Prajurit, dan 8 Wajib TNI.
Kedua, tingkatkan kualitas sumber daya prajurit agar menjadi prajurit yang profesional, tangguh, bermoral, berdedikasi, dan mempunyai loyalitas tinggi serta bermental Sapta Marga.
Ketiga, pertajam naluri tempur dan kemampuan dalam pelaksanaan tugas operasi gabungan. Perkokoh soliditas antar satuan TNI dan perkuat pula sinergisitas TNI dengan Polri serta dengan elemen pemerintah dan lembaga lainnya.
Keempat, TNI harus menjadi pengayom dan membantu kesulitan rakyat guna memberikan rasa aman dari segala bentuk ancaman. Kehadiran setiap prajurit TNI harus membawa manfaat bagi masyarakat sekitarnya.
Kelima, wujudkan reformasi birokrasi di lingkungan dan kultur organisasi TNI agar TNI menjadi instansi yang bersih, bebas korupsi dan semakin dicintai rakyat.
Keenam, tanamkan nilai-nilai keprajuritan serta junjung tinggi Sapta Marga, Sumpah Prajurit, 8 Wajib TNI, dan jaga selalu netralitas TNI. Para Panglima, Komandan, dan Kasatker bertanggung jawab dalam pembinaan dan berikan tauladan yang baik.
Ketujuh, stop aksi arogansi prajurit TNI, kalian harus tegas namun tetap harus humanis dan disegani. Dengan pendekatan humanis maka kalian akan bisa merebut simpati rakyat dan mendapatkan tempat istimewa di hati mereka.
Mengakhiri amanatnya Panglima TNI menekankan kepada seluruh prajurit agar menjadi prajurit yang profesional yang humanis.
“Ingatlah selalu petuah Jenderal Besar Soedirman, yakni “Tentara bukan merupakan suatu golongan di luar masyarakat , bukan suatu kasta yang berdiri di atas masyarakat. Tentara tidak lain dan tidak lebih dari salah satu bagian masyarakat yang mempunyai kewajiban tertentu.” Pungkasnya.(pen1004)